Tulisan Jusuf Kalla
(Polemik Seputar “Lambang” Palang Merah…”)
Baru baru ini saya ditemui oleh seorang kawan lama, dia cukup
fanatik dengan agamanya. tapi tidak radikal tentunya. Dia menemui saya
hanya karena persoalan dia merasa terganggu dengan Logo PMI, yang nota
bene menggunakan lambang palang yang dia asosiakan ke agama tertentu.
Dan meminta lambang PMI untuk di Indonesia diganti dengan lambang apa
saja asal jangan lambang Palang.
Saya bilang ke dia wah anda salah besar kalau mengatakan Palang itu
milik agama tertentu. Bahwa palang yang menyimbolkan agama tertentu itu
kakinya lebih panjang, kalau PMI tidak, semuanya sama panjang. Ia sama
dengan symbol penjumlahan ,di dalam ilmu Mate-Matika . Tentunya kita
semua tahu mengenai asal-usul ilmu mate-matika, dia berasal dari
pelajaran Al-Jabar yang dikembangkan oleh ilmuwan islam, yang bernama
al-quesi, jadi itu sebenarnya lambang palang yang anda protes, yang
menciptakan itu orang yang beragama islam.
Dan saya katakan juga kepada teman saya itu, kalau anda tidak suka
PMI menggunakan lambang itu tidak masalah nanti kita ganti. Dengan
syarat symbol (+) di tombol HP anda juga hilangkan ganti dengan gambar
apa saja, dan anak anda yang masih sekolah kalau dia belajar penjumlahan
larang dia pakai symbol (+) untuk menjumlahkan, suruh dia ganti pakai
symbol yang lain.
Karena yang kasi symbol itu bukan pengurus PMI tapi itu sudah
diberikan oleh Negara, kalau Negara mau rubah silahkan, kita akan ikut
saja, kita tidak terlalu mempersoalkan lambang itu, toh semenjak zaman
pak Hatta jadi pengurus PMI dia juga pakai lambang itu juga.
Selain itu kalau lambang tersebut dirubah, yang jadi susah tentara,
apa hubungannya dengan tentara, ? karena konvensi mengatakan ketika
terjadi perang, maka orang yang menggunakan tanda Palang Merah, itu
tidak boleh ditembak. Kalau kita ganti maka semua tenaga medik dalam
perang bisa kena tembak nanti. Jadi bikin persoalan lagi kita ini, hanya
gara-gara masalah lambang. Masa lambang harus dipersoalkan ? itukan
tidak ada hubungannya dengan amal ibadah. Kita kan “fastabikhul khairat”
saja.
Jadi itulah selentingan yang bukan hanya kawan saya saja yang
persoalkan tapi banyak juga orang-orang di luar sana yang terlalu
mempersoalkan penggunaan lambang tersebut. seolah-olah PMI itu merupakan
gerakan “misionaris” agama tertentu, saya selalu katakan, Palang Merah
itu gerakan kemanusiaan yang lintas batas agama, suku, dan bangsa. Lalu
mengapa ada muncul Bulan sabit Merah? apakah dia gerakan counter
Misionaris?
Jadi sejarahnya seperti ini, kenapa ada Palang Merah dan kenapa ada
Bulan Sabit Merah ? Lambang Palang Merah sendiri sebenarnya diadopsi
dari bendera Swiss, untuk menghormati Henry Dunant sang Pendiri Palang
Merah yang berkebangsaan Swiis, sekaligus sebagai bentuk penghormatan
terhadap negara Swiss sebagai tempat konvensi kesepakatan penggunaan
tanda untuk tenaga sukarela di Medan Perang.
Pada zaman dahulu setiap negara memiliki tanda yang berbeda beda
untuk tenaga medis di medang perang. seperti Austria memakai bendera
putih, perancis merah, dan spanyol Kuning. Yang jadi masalah pihak lawan
kadang tidak mengenali tanda dari tenaga medis sehingga banyak
sukarelawan medis yang jadi target sasaran tentara lawan.
Sehingga akhirnya muncullah pemikiran untuk menggunakan lambang yang
seragam bagi setiap tenaga medis yang ada di medan perang. Akhirnya
pada tahun 1863 pada konferensi internasional diputuskan Lambang Palang
Merah di atas dasar putih menjadi simbol bagi para sukarela medis.
Lambang tersebut merupakan kebalikan dari bendera nasional Swiss (palang
putih diatas dasar merah) yang memfasilitasi berlangsungnya Konferensi
Internasional saat itu. Pada tahun 1864, Lambang Palang Merah di atas
dasar putih secara resmi diakui sebagai tanda pengenal pelayanan medis
angkatan bersenjata.
Pada dasarnya penggunaan lambang Palang Merah tidaklah dimaksudkan
untuk menampilkan simbol kelompok tertentu, itu hanya karena konferensi
untuk menentukan tanda bagi tenaga sukarela Medis pada saat perang
diadakan di Swiss jadi mungkin peserta waktu itu mencari gampangnya
ajah, yah sudah dibaliklah bendera Swiss untuk dijadikan tanda bagi
mereka yang menjadi sukarela medis di medan perang.
Namun demikian tidak setiap negara bisa memahami penggunaan tanda
tersebut, ini terjadi pada tahun 1876 saat Balkan dilanda perang,
sejumlah tenaga sukarela medis ditangkap dan dibunuh oleh Kerajaan
Ottoman (saat ini Turki) semata-mata karena mereka memakai ban lengan
dengan gambar Palang Merah. Pihak kerajaan beralasan bahwa tentara
Turki yang rata-rata beragama Islam sensitif terhadap Lambang berbentuk
palang tersebut sehingga mengira mereka juga musuh (mungkin karena Turki
masih ada trauma dengan perang salib mengingat tentara Eropa waktu itu
menggunakan lambang palang yang kakinya lebih panjang di dada mereka
sewaktu melakukan invasi ke Timur Tengah).
Dengan begitu muncullah gagasan untuk tanda bagi pekerja kemanusiaan
di medan perang tidak hanya menggunakan lambang Palang merah, tetapi
juga menggunakan Lambang yang berbeda yaitu Bulan Sabit Merah. Bulan
sabit Merah ini disahkan pada Konferensi Internasional tahun 1929
secara resmi diadopsi sebagai Lambang yang diakui dalam Konvensi. Jadi
itulah awal mula mengapa ada Palang Merah, mengapa ada Bulan sabit
merah, bukan karena faktor agama tapi karena masalah salah paham saja.
Sumber: http://edukasi.kompasiana.com/2010/05/26/polemik-seputar-lambang-palang-merah/